Potensi Panen Padi Apung di Batola Capai Lebih dari 6 Ton per Hektar
(Rabu, 24 Juli 2024) Telah dilaksanakan panen padi apung di Desa Cahaya Baru, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola). Acara panen bersama ini dihadiri oleh oleh Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M Kapus Penyuluhan, Kepala Dinas TPH Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pertanian Batola, perwakilan Bank Indonesia Kalsel, BBPP Binuang, BSIP Lahan Rawa, BSIP Kalsel, dan SMK-PP Banjarbaru.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek Demplot Percobaan Padi Apung yang sebelumnya telah diterapkan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan metode yang sama. Varietas padi yang dipanen adalah Mekongga, yang memiliki potensi produksi tinggi. Dalam satu pot, padi Mekongga menghasilkan sekitar 20 anakan, dengan ubinan 1,3 yang dinilai berpotensi menghasilkan lebih dari 6 ton padi per hektar.
Budidaya Padi Apung adalah teknik inovatif yang menggunakan rakit berupa styrofoam atau bambu dan pot berisi tanah sebagai media tanam. Teknik ini sangat cocok untuk lahan yang selalu tergenang. Budidaya Padi Apung memiliki berbagai keunggulan, seperti kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan ketinggian air, produktivitas yang relatif tinggi, serta toleransi terhadap hama dan penyakit.
Dengan adanya demplot percontohan budidaya padi apung ini, diharapkan para petani dapat mencontoh dan mengaplikasikan teknik ini, sehingga lahan tergenang seperti Lebak dangkal dapat dimanfaatkan secara optimal. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di Kalimantan Selatan secara signifikan, mendukung ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani setempat.