Koordinasi Satgas Darurat Pangan di Kabupaten Kotabaru
Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menjadi fokus perhatian Satgas Darurat Pangan dalam mendukung program strategis Kementan. Dalam rangka mendukung akselerasi program tersebut, beberapa kegiatan telah dilakukan, seperti Pompanisasi dan Tumpang Sisip Perkebunan (TusipBun).
Kepala BSIP Lahan Rawa,Dr. Lutfi Izhar, bersama Kepala BBPP Binuang, Dr. Wahida Anisa Yusuf, dan Kepala BSIP Kalsel, Dr. Subhan, melakukan koordinasi langsung dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Samperiani, S.ST, serta jajaran. Tujuan utama dari koordinasi ini adalah untuk mendorong akselerasi tanam dan mengidentifikasi kendala di lapangan.
Menurut Kepala Dinas, kondisi eksisting terutama terkait tanaman padi di Kabupaten Kotabaru masih dalam berbagai fase pertumbuhan. Namun, kendala terbesar yang dihadapi adalah tekanan terhadap lahan pertanian yang beralih fungsi ke perkebunan kelapa sawit. Hingga saat ini, konversi lahan telah mencapai lebih dari 20% pertahun, mengurangi luas lahan pertanian yang tersedia. Dari sekitar 20.000 ha hanya tersisa 5.229 ha.
Selain itu, kondisi petani yang didominasi oleh orang tua dan minimnya minat anak muda pada sektor pertanian turut menjadi tantangan. Ditambah dengan kondisi iklim global yang ekstrim seperti El Nino atau La Nina, yang dapat mengakibatkan penurunan produksi secara masif.
Berdasarkan analisis tersebut, kegiatan TusipBun kemungkinan besar akan dimulai pada bulan September. Namun, terdapat kendala dalam ketersediaan benih padi untuk lahan kering atau padi gogo.
Dr. Mawardi, sebagai LO untuk Kabupaten Kotabaru, menyatakan harapannya agar koordinasi, komunikasi intensif, dan upaya mengatasi kendala percepatan tanam dapat terus dilakukan. Diharapkan, dengan upaya ini, percepatan tanam dan realisasi kegiatan pompanisasi serta TusipBun dapat berjalan lancar demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di wilayah tersebut. (LI/AF)