Dari Lahan Rawa Kalimantan Selatan untuk Kemandirian Pangan Indonesia
Banjarmasin, 2 Agustus 2024 – Korem 101 Antasari, Banjarmasin, menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) penting yang membahas percepatan pengusulan cetak sawah rakyat (CSR) secara swakelola. Rapat ini dihadiri oleh Danrem 101 Antasari beserta jajaran, Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Kalimantan Selatan, Plt. Kepala Badan SDM Pertanian, Tenaga Ahli Menteri, serta Kepala UK/UPT Lingkup Kementerian Pertanian di Kalimantan Selatan.
Plt. Kepala Badan SDM Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., menyampaikan bahwa stabilitas dan ketersediaan pangan menjadi prioritas utama dalam kebijakan pangan nasional. Untuk itu sektor pertanian harus mampu beradaptasi untuk meningkatkan performanya dalam menghadapi perubahan iklim, permasalahan geopolitik, dan dampak El Nino. Oleh karena itu, upaya peningkatan produksi beras sangat diperlukan. Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki tiga program prioritas untuk menjaga ketahanan pangan, yaitu optimasi lahan rawa, pompanisasi, serta tumpang sisip (tusip) padi gogo. Selain itu, program cetak sawah baru juga menjadi fokus utama Kementan lainnya. Hingga tahun 2025, Kementan menargetkan untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektar. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada kesempatan lain menyampaikan bahwa cetak sawah baru ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional. Sawah baru tersebut rencananya akan dicetak di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Merauke.
Dedi Nursyamsi mengajak semua lapisan masyarakat, termasuk TNI, untuk bekerja sama dalam mensukseskan program-program prioritas Kementan ini. "Kerjasama dari semua lapisan masyarakat, termasuk TNI, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini," ujar Dedi Nursyamsi menutup sambutannya.
Komandan Korem (Danrem) 101/ Antasari Brigjen Ari Aryanto, menyampaikan dukungan penuh TNI untuk program prioritas Kementan ini. Ia mengimbau semua pihak yang terlibat untuk bergerak bersama, menghilangkan ego, merencanakan bersama, memantau secara berkala, menetapkan data tunggal, serta bekerja dengan sepenuh hati. "Singsingkan lengan baju dan bekerja dengan sepenuh hati, Rencanakan, laksanakan, bergerak, dan wujudkan ketahanan pangan nasional.” ujar Danrem 101 Antasari menutup sambutannya.
Selanjutnya, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Ir. Hendri Sosiawan, CESA, memaparkan rencana dan target CSR yang akan dilaksanakan di Kalimantan Selatan. Direncanakan 500 ribu hektar sawah baru akan dicetak di Kalimantan Selatan, untuk itu setiap kabupaten diminta untuk mengidentifikasi dan menentukan Calon Lokasi dan Calon Petani (CPCL) dan melaporkannya ke Dinas PKP Provinsi Kalimantan Selatan.
Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras dari semua pihak, harapan besar digantungkan pada program CSR ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan kemandirian pangan Indonesia. (MAS)