BSIP Lahan Rawa Dampingi Tim SID Lakukan Survei Oplah di Kabupaten Barito Kuala
#RawaBisa
(04/05/2024) Bertempat di ruang rapat utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kabupaten Barito Kuala telah dilakukan penandatangan kontrak kegiatan optimasi lahan rawa. Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Dede Sulaeman S.T., M.Si. (Koordinator Perlindungan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian), Ir. Hendri Sosiawan, CESA (Tenaga Ahli Menteri dan Koordinator Kelompok Riset Pengelolaan Sumber Daya Air Pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional), Dr. Wahida Annisa Yusuf, S.P., M.Sc. (Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kementerian Pertanian), H. Imam Subarkah, S.P. (Plh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan), Ir. Murniati, M.P. (Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala), Kapten Caj Mahyuni Aziz (Pasiter Kodim 1005/Barito Kuala), tim SID dari Universitas Lambung Mangkurat, tim pelaksana kontruksi dari Politeknik Negeri Banjarmasin, dan BSIP Lahan Rawa.
Optimasi lahan rawa merupakan upaya peningkatan indeks pertanaman melalui penataan sistem tata air dan lahan. Salah satu kegiatan dalam opla rawa adalah pembangunan konstruksi atau rehabilitasi saluran air di tingkat usaha tani dan infrastruktur air lainnya. Dalam sambutannya, Kadistan Kalsel H. Imam Subarkah menyampaikan bahwa untuk cakupan lahan yang menjadi target konstruksi termasuk normalisasi saluran, pintu air, dan jembatan seluas 9.905 ha dengan nilai kontrak sebesar 40 milyar. Tahap pengerjaan konstruksi diawali dengan sosialisasi dan pendampingan. Beliau berharap seluruh kegiatan dapat selesai paling lambat pertengahan Agustus, hal ini dikarenakan perkiraan waktu panen padi di Kabupaten Barito Kuala berlangsung pada bulan juli sampai pertengahan Agustus dan masuk musim tanam berikutnya pada bulan September/Oktober.
Beliau menekankan tujuan utama kegiatan oplah rawa adalah meningkatkan IP dalam rangka peningkatan produksi. Setelah proses konstruksi selesai dikerjakan, maka harus segera ditindaklanjuti dengan melakukan penanaman di lahannya dengan hasil produksi yang nantinya diharapkan dapat meningkat, tutur beliau.
Sementara itu, menurut Hendri, kegiatan kontruksi harus segera dilaksanakan mengingat terdapat target waktu penyelesaian, perlu segera membuat jadwal kegiatan, percepatan pelaksanaan kegiatan dengan SDM yang lebih banyak, dan apa yg mendukung seluruh kegiatan dapat disiapkan sehingga diharapkan seluruh target dapat tercapai, ungkap beliau.
Rangkaian kegiatan optimasi lahan rawa menurut Dr. Dede diantaranya menyelesaikan SID, melakukan konstruksi dan selanjutnya pengolahan tanah untuk siap tanam. Perlunya koordinasi dan kemantapan dalam pelaksanaan kegiatan serta dapat dilakukan secara cepat, terukur dan tepat waktu.
“Kabupaten Barito Kuala merupakan pelaksana oplah rawa 2024 yang terluas di Kalimantan Selatan dan kegiatan ini merupakan kontrak pertama dari total luas lahan 20.139 hektar. Mengingat Kab. Batola adalah lahan rawa pasang surut sehingga pelaksanaan kegiatan konstruksinya dipengaruhi pasang surutnya air laut dan iklim.” Ungkap Ir. Murniati
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Batola Murniati dengan Poliban yang diwakili oleh Yastin David Batara. Acara ditutup dengan kunjungan ke Kecamatan Wanaraya meninjau langsung sistem tanam tumpang sisip kelapa sawit dengan padi.
#SayaBSIP
#Agrostandar