
Bimbingan Teknis Budidaya Jagung di Lahan Masam Dukung Swasembada Pangan Nasional
Banjarbaru, 25 April 2025 – Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional, khususnya untuk komoditas jagung, Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian, Kementerian Pertanian, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Jagung di Lahan Masam. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 25 April 2025, bertempat di Gedung Wajracyena, Satbrimob Polda Kalimantan Selatan, Banjarbaru.
Acara Bimtek dibuka secara resmi oleh Dr. Husnain, Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian - Kementerian Pertanian. Dalam sambutannya, Beliau menekankan pentingnya sinergi antara petani, masyarakat, serta aparat POLRI dan TNI dalam mendorong percepatan pembangunan pertanian, khususnya dalam optimalisasi lahan-lahan masam untuk budidaya jagung.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kita bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan lahan marginal, seperti lahan masam, dengan pendekatan teknologi dan inovasi," ujar Dr. Husnain.
Bimtek menghadirkan narasumber Dr. Wahida Annisa Yusuf, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Kementerian Pertanian. Dalam sesi materinya, Dr. Wahida memaparkan teknik Budidaya Jagung dengan Pola Tanam Zig-Zag serta penggunaan Rock Phosphate sebagai upaya meningkatkan produktivitas di lahan masam. Pola tanam ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi lahan dan hasil produksi jagung.
Selain sesi pemaparan materi, kegiatan juga dilengkapi dengan demonstrasi pengujian sidik cepat status hara menggunakan Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) oleh Tim Teknis BRMP Rawa. Melalui metode ini, peserta bimtek diajarkan cara cepat mengidentifikasi status kesuburan tanah, yang menjadi dasar dalam penetapan rekomendasi dosis pemupukan dan pemberian amelioran, guna mendukung praktik pemupukan berimbang sesuai prinsip pertanian modern.
Antusiasme peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk unsur TNI dan POLRI, menjadi cerminan semangat kolaboratif dalam mendukung pengembangan sektor pertanian, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan. Dengan terselenggaranya Bimtek ini, diharapkan kapasitas para petani dalam mengelola lahan masam semakin meningkat, sehingga dapat berkontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. (AAS)