Sosialisasi Brigade Pangan di Anjir Pasar, Batola
Anjir Pasar, 9 November 2024 – Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), telah dilaksanakan sosialisasi mengenai kesiapan Brigade Pangan (BP) yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Kementerian Pertanian, BSIP Lahan Rawa, BSIP Kalsel, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Batola, serta Babinsa dan kelompok tani setempat.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Sekretaris Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P yang menekankan pentingnya penertiban Brigade Pangan sesuai arahan Menteri Pertanian. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pengaktifan Brigade Pangan akan dilakukan secara selektif, dengan hanya memprioritaskan BP yang paling siap. Brigade Pangan juga diharapkan dapat berkontribusi dalam penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), yang akan meningkatkan efisiensi pertanian dan mengoptimalkan kerja sama dengan kelompok tani.
Kepala BSIP Kalsel, Dr. Ahmad Subhan, M.Sc, melaporkan bahwa Kabupaten Batola menargetkan pembentukan 91 Brigade Pangan. Saat ini, 65 BP telah terbentuk, dengan 8 BP di Kecamatan Anjir Pasar dan 1 BP di Kecamatan Wanaraya. Pembentukan Brigade Pangan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mendukung peningkatan kualitas pertanian melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Penyuluhan, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., dalam arahannya, menekankan bahwa swasembada pangan hanya dapat tercapai dengan peningkatan produksi dan produktivitas yang signifikan. Beberapa pendekatan yang perlu dilakukan antara lain peningkatan indeks pertanaman, efisiensi penggunaan lahan, dan peningkatan luas tanam. Pendekatan utama yang disarankan adalah melalui pertanian modern, yang memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Prof. Dedi menjelaskan, penggunaan alsintan dapat mengurangi biaya produksi hingga 40-60%, serta mempercepat proses persiapan dan tanam. Oleh karena itu, peran generasi millennial sangat penting dalam mentransformasi sektor pertanian. Dengan kemampuan mereka dalam mengoperasikan teknologi, generasi muda diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertanian, serta mengedepankan inovasi dalam setiap aspek pengelolaan lahan pertanian.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang membahas kesiapan Brigade Pangan di Kabupaten Batola, khususnya di Kecamatan Anjir Pasar. Para peserta sosialisasi berkesempatan untuk memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait kesiapan Brigade Pangan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Brigade Pangan dapat siap menghadapi tantangan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan swasembada pangan, serta mewujudkan pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. (RI)