Rakor Optimalisasi Pompa dan PAT Kalimantan Selatan dan Tengah Digelar Secara Hybrid
Banjarbaru, 15 Agustus 2024 - Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Pompa dan Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah berlangsung di Ruang Rapat Aberani Sulaiman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Kamis (15/8). Rakor yang diadakan secara hybrid ini dihadiri oleh Satuan Tugas Darurat Pangan Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Pertanian kedua Provinsi, serta jajaran Kepala Dinas Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan dan Tengah.
Rapat dibuka dengan laporan dari Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M., yang memaparkan perkembangan PAT dan program Pompanisasi di Kalimantan Selatan. Beliau juga mengapresiasi pencapaian Kalimantan Selatan yang berhasil mencapai posisi ketiga dan memasuki zona hijau dalam program tersebut.
Direktorat Tanaman Semusim dan Tanaman Tahunan, Muhammad Rizal Ismail, SP., M.Si., kemudian melaporkan perkembangan serupa di Kalimantan Tengah, sembari menggarisbawahi tantangan dalam realisasi program pompanisasi yang perlu diharmoniskan dengan optimasi lahan dan tata air mikro. Selain itu, Rizal juga menyoroti kendala dalam penanaman padi gogo yang disebabkan oleh kurangnya benih dan larangan pembukaan lahan dengan cara membakar.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alamsyah, S.TP., M.T., menekankan pentingnya optimalisasi penggunaan pompa di seluruh wilayah serta dorongan untuk percepatan dan pemanfaatan yang lebih efisien.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ir. H. Syamsir Rahman, MS., mengungkapkan bahwa potensi Kalimantan Selatan dalam mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara masih perlu ditingkatkan. Ia juga menyoroti kebutuhan dukungan dari Pertamina untuk menyediakan kuota solar khusus bagi petani serta pengawalan dari TNI untuk memastikan ketersediaan energi.
Tim Ahli Menteri Bidang Komunikasi, Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS., menegaskan pentingnya komunikasi yang efektif dalam mendukung keberhasilan program Kementerian Pertanian.