Mentan Canangkan Gernas El Nino di Kalsel, BSIP Siap Dampingi
#RawaBisa
Dalam upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim kekeringan ekstrim (El Nino), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong Pemerintah Daerah bergerak melakukan aksi nyata mengantisipasi kondisi yang mengancam ketahanan pangan ini. Demikian agenda kunjungan Mentan SYL ke Kalimantan Selatan “Saya datang atas perintah Bapak Presiden untuk bersama-sama menghadapi ancaman global perubahan iklim ekstrim,” Jumat (11/8/2023). Lebih lanjut Mentan SYL menyambut baik Rapat Koordinasi yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kal Sel dalam upaya mengantisipasi El Nino di Kalimantan Selatan. Rakor itu dinilai sangat penting dan relevan sebagai langkah aktif menghadapi El Nino agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi beras di Kal Sel.
Sebelumnya dalam sambutannya Gubernur Kalimantan Selatan, Sabirin Noor juga mengapresiasi pertemuan yang dihadiri oleh Pemerintah Daerah, UK UPT Kementerian Pertanian di Kal Sel, Perbankan dan Swasta lainnya ini. Koordinasi, Kerjasama dan kebijakan antar pemerintah daerah, pusat dan seluruh pihak akan memberikan usaha dan hasil maksimal ujar Gubernur. Meskipun Kal Sel dikategorikan ke dalam El Nino dengan intensitas rendah sampai sedang, tidak menjadi alasan untuk tidak melakukan antisipasi dan adaptasi. Identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan hingga percepatan tanam dan penyiapan lumbung pangan di Desa-Desa, menjadi Langkah aktif yang dilaksanakan Pemerintah Kal Sel. Lebih lanjut disampaikan Gubernur, bahwa sejak Juli sampai September nanti, telah dilaksanakan Gerakan Nasional seluas 70.061 hektar di 13 Kabupaten/Kota untuk mencapai kecukupan pangan.
Mentan SYL Kembali menyampaikan penghargaan terhadap Provinsi Kalimantan Selatan, dimana trend pertanian provinsi dinilai bagus dan Kal Sel berkontribusi terhadap pemenuhan pangan Nasional. Dimana Kal Sel tercatat sebagai salah satu dari enam Provinsi andalan peghasil beras. Saat ancaman perubahan iklim mengancam dunia dan hama penyakit semakin berkembang mengancam pertanian, Kal Sel tetap menghasilkan pangan yang cukup bagi warganya bahkan menjadi penyokong pangan bagi Indonesia Timur hingga Papua.
Ditambahkan Mentan SYL bahwa Kal Sel memiliki potensi lahan rawa yg sangat mendukung produksi beras nasional dan semakin terasa potensinya pada krisis el nino ini. Luas tanam padi di lahan rawa meningkat saat terjadi el nino, karena lahan rawa yang biasanya tergenang air dan tidak dapat ditanami menjadi surut sehingga dapat ditanami padi.
Untuk itu Mentan meminta Sembilan Langkah Antisipasi dan Adaptasi El Nino di bidang pertanian dilaksanakan sebaik-baiknya, selain juga dengan menerapkan TATIK LAJU: Tanam-Petik-Olah-Jual. Agenda aksi disusun dari mulai tanam hingga pemasaran dan memanfaatkan sarana pergudangan untuk menampung produksi agar dapat mensuplay provinsi lainnya. Pertanian adalah sumber fundamental dari kemakmuran nasional, gotong royong dan kerjasama menjadi kekuatan besar dalam menghadapi segala permasalahan, pesan Mentan SYL menutup arahannya.
Selanjutnya Mentan SYL bertolak ke Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala untuk melaksanakan panen dan tanam padi. “Pertanian adalah pekerjaan manusia yang paling sehat, paling bermanfaat, dan paling mulia, menanamlah maka engkau akan menyelamatkan kehidupan”. (MAS)
#SayaBSIP
#AgroStandar
#PertanianMajuMandiriModern