BSIP Jalin Kolaborasi Bersama Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi di Jatim
#RawaBisa
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) melakukan langkah besar untuk mempercepat penerapan standar pertanian di Indonesia. Pada tanggal 28 September 2023, diadakan Rapat Kerja perdana di Malang dengan mengusung tema "Akselerasi Strategi Pengelolaan Sumber Daya Standardisasi Instrumen Pertanian Untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Global." Rapat ini dihadiri oleh UK/UPT BSIP dari seluruh Indonesia, termasuk BSIP Lahan Rawa.
Sekretaris BSIP, Dr. Haris Syahbuddin menyoroti pentingnya penyusunan grand desain sebagai panduan untuk kebijakan dan strategi BSIP ke depan. Fokus utama dalam grand desain ini adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, regulasi, strategi branding, harmonisasi, dan kolaborasi. Haris juga menekankan bahwa pengembangan laboratorium yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian.
Plt Kepala BSIP, Prof. Dr. Fadjry Djufry dalam sambutannya Kembali menyampaikan proses transformasi Badan Litbang Pertanian menjadi BSIP. BSIP ada di seluruh Provinsi, mulai dari Sabang sampai Merauke dari pusat sampai daerah baik Balai Pengujian maupun Balai Penerapan nama UK/UPTnya diawali dengan BSIP, tutur Fadjry.
Guna mempercepat penerapan standar di bidang pertanian, pada kesempatan Raker ini dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara BSIP dengan 5 Pemerintah Daerah dan 4 Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Melalui kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar internasional.
Memasuki 1 tahun sejak bertransformasi, BSIP telah berhasil menyelesaikan 4 Standar Nasional Indonesia (SNI) dan 14 Rencana Standar Nasional Indonesia (RSNI). Selain itu juga telah disediakan infrastruktur mutu Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) diantaranya LSPro Perkebunan, LSPro Tanaman Pangan, LSPro Mekanisasi Pertanian (sudah terakreditasi), LSPro Hortikultura, LSPro Pupuk dan Pestisida. BSIP juga berupaya untuk meningkatkan kerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) guna mendorong penerapan standar di seluruh sektor pertanian di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan daya saing produk pertanian, tiga faktor kunci yang harus diperhatikan adalah kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Melalui kolaborasi yang terjalin ini diharapkan penerapan standar bidang pertanian di seluruh Indonesia dapat dipercepat, sehingga dapat dihasilkan produk pertanian yang berkualitas dan dapat diterima oleh pasar internasional. (DW/MAS)
#SayaBSIP
#Agrostandar
#PertanianMajuMandiriModern