BSIP Dampingi Survey Sumber Daya Air sebagai Tindaklanjut Arahan Menteri Pertanian di Kab. Batola
#RawaBisa
(Barito Kuala, 18-19 November 2023) Hi #SobatRawa, sebagai tindak lanjut dan respon cepat arahan arahan Bapak Menteri Pertanian atas permintaan PJ Bupati Barito Kuala (Batola) pada Rakor Pertanian yang dilaksanakan di Hotel Galaxy Banjarmasin pada Tanggal 17 November 2023, telah dilakukan koordinasi hingga survey lapangan selama tiga hari hingga 19 November 2023. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan melibatkan Dinas Pertanian TPH dan Dinas PUPR Kab. Batola, Direktorat Irigasi Pertanian dan BSIP Lahan Rawa Kementan, BWS Kalimantan III dan Balai Teknik Rawa Kemen PUPR, BPP Mandastana, Jejangkit dan Cerbon serta Kepala Desa dan Gapoktan setempat.
Hasil koordinasi dan survei didapatkan informasi bahwa lahan seluas 20.000 yang mengalami banjir sebagaimana disampaikan oleh Pj Bupati Batola saat rakot, tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Cerbon, Rantau Badauh, Jejangkit, Mandastana, dan Alalak. Lahan tersebut mengalami banjir pada Bulan November sampai dengan Bulan Maret setiap tahunnya, sehingga selama periode tersebut seluruh lahan yang diperkirakan seluas 20.000 Ha tidak dapat ditanami. Setelah periode banjir, maka petani akan menanami lahan menggunakan varietas lokal yang persemaiananya umumnya telah dimulai pada bulan Oktober dan panen pada bulan Juli-Agustus. Proses semai padi varietas lokal terdiri dari menaradak, melambak, dan melacak dimana lama waktu antar semaian sekitar satu bulan.
Tim survei menemukan bahwa penyebab utama tergenangnya lahan pada musim hujan adalah adanya wilayah yang topografinya rendah (cekungan) dan adanya limpasan dan luapan air yang bersumber dari Sungai Alalak dan Sungai Martapura. Sebagai tindak lanjut, diusulkan untuk melakukan normalisasi Sungai Alalak yang membentang mengitari lahan sekaligus memperbaiki dan meniggikan tanggul sepanjang 34 km. Langkah ini akan berdampak pada pengurangan resiko banjir pada lahan di lima kecamatan tersebut dan dapat ditanami padi kembali oleh petani. Dalam jangka pendek dan menengah, Kementan telah bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi lintas sektoral baik vertikal maupun pemerintah daerah untuk merumuskan secara konkret terkait berbagai upaya dan terobosan teknologi terstandar untuk mengatasi permasalahan tersebut. (AAS)
#SayaBSIP
#Agrostandar